Selasa, 31 Januari 2012

[artikelku] Realita Budaya di Mata Anak

Budaya, berasal dari kata budi dan daya. Budi berarti jasa dan daya berarti usaha. Jadi budaya adalah hasil karya, citra dan karsa manusia. Sebenarnya budaya itu telah melekat di jiwa manusia sejak ia lahir dan mengenal dunia. Arti umum dari budaya adalah kebiasaan yang ada di dalam masyarakat bahkan diri sendiri yang sudah di anggap suatu kewajaran.

Lalu bagaimanakah tanggapan budaya di mata anak, khususnya remaja? Banyak sekali rumors yang menyebar luas tentang arti budaya dan penerapan atau penempatan budaya itu. Disini akan menelusuri, menjelajah dan mempelajari tentang Realita Budaya di Mata Anak, khususnya para remaja.

Budaya itu dapat menjadi suatu ciri khas tersendiri dari suatu daerah bahkan Negara. Contohnya saja budaya Negara Indonesia yang sangat beragam. Mulai dari tari-tarian, nyanyian, wayang, seni rupa dan sebagainya. Namun, ternyata bukan hanya itu saja yang di namakan budaya. Pernahkah Anda mendengar budaya malu? Budaya maaf dan tolong? Ya, budaya tersebut adalah budaya yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku manusia.

Budaya ini adalah salah satu kebiasaan dari masyarakat Indonesia. Apa iya? Anda harus mengerti bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sangat mengutamakan kesopanan. Apalagi bangsa Jawa asli yang sangat sopan dalam berbicara, berpakaian, bahkan cara menyapa seseorang. Jadi, bila ada salah seorang yang tidak malu dalam cara berpakaian bahkan berbicara berarti orang tersebut telah melangaar norma budaya tersebut. Apakah setiap budaya di setiap daerah sama? Tentu saja tidak. Berbagai macam budaya yang kita kenal pun belum cukup untuk menjawab semua budaya yang ada di dunia ini. Contohnya saja, budaya disiplin yang ada di Jepang jauh beda dengan disiplin di Negara Eropa. Budaya tarian di daerah Jawa pun beda dengan budaya yang ada di Kalimantan, begitupun yang lainnya.

Mempelajari budaya adalah hal terpenting. Mengapa? Karena dengan mempelajari budaya seseorang dapat menjadi budaya tersebut dengan prinsip hidupnya. Artinya, bila seseorang menjadikan suatu budaya menjadi suatu kebiasaan yang akan menumbulkan prinsip diri yang ia anggap hal yang benar. Misalnya, seseorang membiasaakan budaya mengaji atau budaya keagamaan yang ia anggap sebagai hal yang wajar atau kewajiban sehingga prinsip dia adalah selalu mentaati peraturan, tata cara beragama menurut agaman yang ia peluk.

Mempelajari budaya adalah hal yang mudah, hanya saja setiap orang harus mawas diri, karena tidak semua budaya itu baik. Ada sebagian budaya yang berbau negative masih merebak luas di dalam masyarakat. Oleh karena itu, bila ingin bergaul dan menjadi manusia yang normal dan baik akhlak budinya haruslah mengerti dimana budaya itu berada.

Jaman globalisasi saat ini membuktikan bahwa dunia tidak terdapat lagi dinding penghalang. Manusia bisa saja berkomunikasi dengan orang lain yang berada sangat jauh dengannya, misalnya dengan adanya internet. Dengan internet, kita dapat menjelajah dan berkeliling dunia, seperti halnya “dunia di genggaman tangan” yang sudah tak ada lagi hal yang menyulitkan untuk menjangkaunya.

Di jaman globalisasi ini juga, manusia dapat mengenal ras, suku, bangsa dan agama dengan kata lain budaya luar juga dapat di rasakan. Di bagian timur dan barat dunia memiliki adat yang berbeda dan budaya yang berbeda pula. Oleh karena itu dengan adanya globalisasi, proses kulturalisasi atas budaya timur dan barat menjadi satu dan menjadikan budaya-budaya baru bermunculan. Memang tak semua kulturalisasi tersebut menjadikan budaya suatu hal yang negative tapi ada juga yang menjadi budaya itu lebih luas lagi arti dan manfaatnya serta sisi positif bagi masyarakat.

Dari rangkaian di atas dapat di simpulkan bahwa mempelajari budaya harus mengerti dahulu efek-efek yang di timbulkan serta barmanfaatkah pada kehidupan Anda. Oleh karena itu, Anda pasti telah menjalankan hidup dengan budaya, karena hidup tanpa budaya adalah hampa dan gunakan budaya tersebut untuk membuat Anda lebih mengenal dunia.

Oleh : Sarah Nurunnida (32)

XII IPA 2


Recent comments

Blog

 

Shan's Blog Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger